Hukum newton 1
2 dan 3
2.1. Pengertian
Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak
Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini
tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan
kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang merupakan dasar
mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum
ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak
yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton
dalam karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali
ditebitkan pada 05 Juli 1687.
2.2.
Hukum I Newton
2.2.1. Bunyi Hukum I Newton
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka
benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan “
2.2.2. Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak
dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda
itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya (
malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan
bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan
keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman atau
inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum
Kelembaman atau Hukum inersia.
Contoh penerapan hukum I Newton yaitu :
(i) Sediakan alat-alat antara lain Kelereng,
kertas, dan meja!
(ii) Letakkan kelereng di atas kertas pada meja
yang mendatar hingga keadaan kelereng diam!
(iii) Tarik kertas dengan mendadak / sentakan!
2.2.2.1. Gambar Kelereng ditarik mendadak
(iv) Ulangi langkah (ii) tetapi kertas ditarik
perlahan-lahan, kemudian hentikan kertas tersebut secara mendadak!
2.2.2.2. Gambar Kelereng ditarik Pelan-pelan
(v) Amati yang terjadi!
Berdasarkan kegiatan
diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam cenderung untuk tetap
diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk tetap bergerak
lurus beraturan ( ingin mempertahankan keadaannya ). Sifat demikian itulah yang
disebut sebagai kelembaman ( inersia ) suatu benda.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
2.3.
Hukum II Newton
2.3.1. Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan
berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
a =
|
F
|
m
|
Dimana :
F = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
a = Percepatan, Satuannya ms-2
2.3.2. Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan
massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya
adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah
kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang
disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan
yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat intristik sebuah benda mengukur
resistensinya terhadap percepatan.
Contoh penerapan Hukum II Newton :
Pada gambar disamping, sebuah
benda ditarik dengan gaya F. Dengan adanya gaya F, maka benda
bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang kedua, benda dengan massa m
ditarik oleh 2 orang dengan gaya 2F. Pada Kasus yang kedua ini,
benda bergerak dengan percepatan 2a, massa benda ditambah dan ditarik
dengan gaya F. Pada kasus yang ketiga benda bergerak dengan percepatan a/2
.
Dalam hukum ini, Newton menyimpulkan sebagai berikut :
1. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan
massa m berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin
besar gaya, makin besar percepatan.
2. Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding
terbalik dengan massa benda m. Makin besar massa, makin kecil percepatan.
Secara matematis Hukum II Newton dituliskan sebagai :
Contoh soal :
Mobil-mobilan bermassa 2
Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan bergerak dengan
percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F ?
Jawab : F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N
2.4. Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan
gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan
arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang
bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya
aksi.
Untuk setiap gaya
aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan
dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang
merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian,
biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita
lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga
menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan
gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar
namun berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul
berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh,
ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang ( aksi ).
Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita
berjalan kedepan.
Contoh lain, Ketika
seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong
air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung kedepan
sehingga perahu bergerak kedepan.
Secara matematis,
Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :
FA = - FB
|
Atau
|
Faksi = - Freaksi
|
Yang bisa dibaca
sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama dengan negativ gaya
benda B yang bekerja pada benda A ”
2.5. Perbedan Berat dan Massa
2.5.1. Berat
Gaya yang
paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi bumi
pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan
sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga
satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi
(keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan
9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk semua benda, tak
tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum kedua
Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa m
sebagai :
Fg = ma
|
Dengan menggunakan a = g dan menulis
w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan
:
w = mg
|
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan
bahwa berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di
berbagai tempat menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di
mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di
titik-titik di atas permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara
terbalik dengan kuadrat jarak benda dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda
memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang sangat tinggi
dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan
garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya.
Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan
SI untuk berat adalah N (Newton).
2.5.2.
Massa
Massa adalah
sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan
kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama
:
m1/m2 =
a1/a2
Satuan SI
untuk massa adalah kg (kilogram)
Untuk lebih jelasnya perbedaan antara berat dan
massa dapat kita lihat pada tabel berikut :
No.
|
Massa
|
Berat
|
1.
|
Massa adalah jumlah / banyaknya zat itu sendiri.
|
Berat adalah gaya tarik bumi terhadap benda.
|
2.
|
Disemua tempat harganya tetap
|
Harganya tidak tetap, terdantung dari tempat itu.
|
3.
|
Satuan ( SI ) Kg
|
Satuan Newton ( N )
|
4.
|
Merupakan besaran skala
|
Merupakan besaran vektor
|
5.
|
Dapat diukur dengan neraca ohauss dan neraca
pegas.
|
Dapat diukur dengan neraca pegas.
|
Komentar
Posting Komentar