Iman yang benar kepada Allah Ta’ala adalah modal terbesar lagi termahal bagi seorang mukmin agar selamat hidupnya. Iman merupakan senjata mukmin agar mampu bertahan hidup dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan. Ia bisa berubah-ubah, terkadang iman seorang hamba sangat kokoh hingga ia melakukan berbagai ketaatan. Namun, terkadang ia begitu lemah tatkala kemaksiatan dan hawa nafsu lebih dominan menguasai hati.
Agar keimanan stabil dan kuat maka dibutuhkan perkara-perkara yang membuat iman hidup bersemi dan berbuah manis sebagaimana pohon butuh pemupukan dan penyiraman supaya tumbuh dengan baik. Berikut ini adalah nasihat sangat bermanfaat untuk menyuburkan iman.
Pertanyaan:
Bagaimana seseorang bisa menjadi kuat imannya, menerapkan segala perintah Allah dan takut siksa-Nya?
Bagaimana seseorang bisa menjadi kuat imannya, menerapkan segala perintah Allah dan takut siksa-Nya?
Jawab:
Hal ini bisa terjadi dengan cara membaca Kitabulah, mengkajinya, dan mentadaburi makna dan hukum-hukumnya, mengkaji sunnah-sunnah Nabi-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengetahui rincian syariat darinya, mengamalkan isinya, serta komitmen terhadapnya dalam perbuatan dan ucapan, menjadikan diri selalu dalam pengawasan Allah, menyadarkan hati akan keagungan-Nya, mengingat hari Akhir dan adanya hisab, pahala, siksa, dan kepedihan, serta hal-hal yang menyeramkan (yang akan terjadi pada hari Kiamat), bergaul dengan orang-orang yang dikenal dengan keshalihannya, dan menjauhi para pelaku kejahatan dan kerusakan. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi. (Fatwa Lajnah Daimah, juz IV, hlm. 495).
Hal ini bisa terjadi dengan cara membaca Kitabulah, mengkajinya, dan mentadaburi makna dan hukum-hukumnya, mengkaji sunnah-sunnah Nabi-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengetahui rincian syariat darinya, mengamalkan isinya, serta komitmen terhadapnya dalam perbuatan dan ucapan, menjadikan diri selalu dalam pengawasan Allah, menyadarkan hati akan keagungan-Nya, mengingat hari Akhir dan adanya hisab, pahala, siksa, dan kepedihan, serta hal-hal yang menyeramkan (yang akan terjadi pada hari Kiamat), bergaul dengan orang-orang yang dikenal dengan keshalihannya, dan menjauhi para pelaku kejahatan dan kerusakan. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi washahbihi. (Fatwa Lajnah Daimah, juz IV, hlm. 495).
Demikianlah untaian nasihat yang semakin menyentuh hati sehingga tergugah imannya untuk mendedikasikan dirinya menjadi pribadi bertakwa. Sungguh betapa iman akan tertancap kuat di hati ketika obat penyubur iman benar-benar diamalkan dengan ikhlas dan meneladani petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada pula petunjuk nabawi agar seorang hamba senantiasa dalam jalur ketakwaan, yaitu wasiat beliau kepada sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma: “Jagalah Allah, niscaya kamu mendapati-Nya di hadapanmu. Ingatlah Allah di waktu lapang, niscaya Dia akan mengingat kamu di waktu sempit. Ketahuilah bahwa apa yang semestinya tidak menimpa kamu, tidak akan menimpamu, dan apa yang semestinya menimpamu tidak akan terhindar darimu. Ketahuilah sesungguhnya kemenangan menyertai kesabaran dan sesungguhnya kesenangan menyertai kesusahan dan kesulitan.” (Hadits shahih riwayat Ahmad, al-Hakim, ath-Thabrani, dan lainnya, lihat Shahih al-Jami’, no. 7957).
Dengan menjalankan petunjuk Al-Qur`an dan Sunnah, menerima segala takdir-Nya yang baik ataupun yang buruk, niscaya bunga-bunga iman akan bersemi di hati karena ia bahagia dengan segala keputusan-Nya. Dengan demikian, saat sempit dan penuh problema menimpa, imannya tak surut justru kian memuncak.
Agar iman tak terlepas, seorang mukmin harus terus menerus melakukan berbagai sarana yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala Seperti giat menuntut ilmu, berusaha beramal shalih dengan mengharap wajah-Nya, banyak berdoa agar dimantapkan dengan Islam hingga akhir hayat, serta senantiasa merasa butuh dengan Allah Ta’ala sehingga hatinya tersentuh dengan ayat-ayat-Nya. Dengan mengingat-Nya, niscaya hatinya menjadi lembut dan kebenaran akan menembus sanubarinya untuk menjalani kebaikan dan hati yang disinari iman akan menolak kebatilan dan kemaksiatan.
Iman akan subur tatkala kita senantiasa menghadirkan Allah Ta’ala dalam setiap detik waktu kita, dan jangan remehkan faktor pergaulan karena salah memilih teman justru iman bisa terkikis. Semoga Allah Ta’ala selalu memberi taufik-Nya agar iman yang telah kita miliki semakin kokoh dan bisa menghadap-Nya dengan iman yang lurus sebagaimana perintah Allah Ta’ala.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raf : 126)
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa
Referensi:
- Majalah El-Fata, edisi 09 vol. II, 2011.
- Mencetak Generasi Rabbani, Ummu Ihsan dan Abu Ihsan al-Atsari, Pustaka Imam Syafi’i, Jakarta, 2015.
Artikel Muslimah.or.id
Sahabat muslimah,
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/10758-salah-satu-cara-menyuburkan-iman.html
Komentar
Posting Komentar